TOPIKSERU.COM, TAPTENG - Ketua KPU Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Wahid Pasaribu menduga rumahnya sengaja dibakar oleh orang tak dikenal (OTK).
Wahid mengatakan dugaan tersebut dia ketahui dari penuturan anaknya yang melihat seseorang berada di belakang rumah.
"Ada dugaan dibakar oleh OTK. Malam sebelum kejadian setelah adzan Isya anak saya laki-laki yang masih duduk di bangku kelas satu SMP melihat seseorang diduga pelaku di belakang rumah," kata Wahid Pasaribu kepada topikseru.com melalui sambungan telepon, Selasa (14/1) malam.
Ketua KPU Tapteng ini mengatakan menurut penuturan sang anak, sosok yang dilihatnya berada di belakang rumah itu mengenakan baju hitam.
Wahid mengatakan kuat dugaan bahwa sosok yang ada dibelakang rumah mereka diduga merupakan pelaku pembakaran lantaran berpakaian tak wajar.
"Dia (pelaku) memakai baju hitam dan wajahnya ditutup topeng," ujar Wahid Pasaribu menirukan penjelasan sang anak.
Dia mengatakan kesaksian anaknya itu telah mereka sampaikan ke pihak kepolisian Polres Tapanuli Tengah.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Tapteng Briptu Poniton saat dikonfirmasi terkait penyelidikan kasus terbakarnya rumah Ketua KPU Tapteng Wahid Pasaribu, mengatakan masih menunggu hasil penyelidikan.
Dia mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan terkait penyebab kebakaran dan masih menunggu hasil dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut.
"Kasusnya masih didalami, menunggu hasil identifikasi dari Laboratorium Forensik Polda Sumut," kata Briptu Poniton.
Kronologi Kebakaran Rumah Ketua KPU Tapteng
Kebakaran di Poriaha, Desa Tapian Nauli, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, menghanguskan dua rumah, Topik Seru terjadi pada Kamis (9/1) sekira pukul 21.10 WIB.
Salah satunya adalah rumah milik Ketua KPU Tapteng Wahid Pasaribu.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh warga R Marbun (23) dan J Sitanggang (21) yang rumahnya berhadapan langsung dengan rumah Wahid Pasaribu.
"Kedua saksi lagi aksi bermain game, tiba-tiba api sudah berkobar di rumah Wahid Pasaribu," kata Kapolres AKBP Basa Emdem Banjarnahor.
Kedua orang tersebut lalu berteriak meminta bantuan warga lain.
Api berhasil jinak setelah petugas pemadam kebakaran bersama warga berupaya memadamkan api. Damkar mengerahkan tujuh unit mobil pemadam ke lokasi.
Akibat peristiwa tersebut, dua rumah masing-masing milik Wahid Pasaribu dan Anton Simatupang (37) ludes terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp 300 Juta.